Oleh: Safinah Azmir, M.Pd
Sekenario yang ditentukan oleh Allah swt, tidak satupun yang tahu. Sebagai manusia kita menjalani.Tidak perlu banyak membantah , karena ada yang lebih mengetahui secara ilmu pengetahuan, dan diperkuat dengan pernyataan fatwa MUI. Sebagai masyarakat kita harus menyikapi permasaalahan ini. Mari kita patuhi dan jalani dengan ikhlas dan sabar.
Pembelajaran yang dulu di tempatkan pada satu lembaga resmi baik lembaga pendidikan negeri ataupun swasta. Sekarang Allah swt, memberikan kesempatan kepada kita semua. Pendidikan kembali ke asal, rumah. Rumah adalah madrasah pertama. Madrasatul ula. Ibu adalah guru pertamanya.
Kita tidak tahu skenario ini, selaku hamba Allah swt , kita harus yakin, ini semua datang dari Allah. Semua yang kita dapatkan adalah nikmat Allah swt. Kondisi yang kita temui sekarang, pendidikan anak-anak sudah mulai teracuni. Anak-anak terlena dengan kemajuan tekhnologi, akhirnya anak-anak tidak fokus lagi belajar.
Sekarang saatnya, ibu dan ayah bersama dengan putra putri tercinta. Anak-anak dikembalikan kepada bapak ibu. Ibu dan bapak akan melihat langsung, bagaimana kondisi anak dari bapak ibu dalam belajar. Ibu, sebagai guru pertamanya, sekarang peran ibu adalah sebagai guru. Mengatur anak-anak dalam belajar, sesuai dengan jadwal yang diberikan dan memotivasinya.
Situasi saat ini, merupakan kesempatan orang tua untuk lebih dekat dengan putra-putrinya, mungkin selama ini karena kesibukan bekerja, mereka terabaikan. Kita berikan fasilitas seperti android, tapi kita lupa, ternyata membuat anak-anak menjadi lalai. Kita manjakan dengan semua fasilitas, tapi kita lupa mengingatkan mereka tentang kepatuhan kepada Allah swt.
Mereka lalai menjalankan kewajibannya, salat lima waktu sehari semalam masih suka bolong-bolong. Sangat jarang untuk berdoa, bahkan tidak pernah mendoakan ayah bundanya. Sekarang waktu yang sangat tepat. Ingatkan kembali mereka untuk beribadah, berdoa dan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik. Meninggalkan segala sesuatu perkerjaan yang membuat mereka malas dan lalai.
Ajarkan mereka arti sebuah tanggung jawab dan kemandirian. Kenalkan kepada mereka, bagaimana membantu pekerjaan orang tua. Pekerjaan rutin seorang ibu ataupun ayah.
Selama 14 hari, semoga pengalaman home learning ini, memberikan pengalaman belajar bagi putra-putri bapak ibu.
Bagaimana agar ini berjalan lancar? Kami orang tua tidak paham tentang ilmu pengetahuannya? Terus bagaimana kami menjelaskannya?
Bapak ibu orang tua siswa kami, jangan cemas kami para guru bersama bapak ibu. Seperti yang kami alami para guru, pembelajaran di sekolah/madrasah tidak berjalan lancar kalau kita tidak saling kerjasama. Sebagaimana kita ketahui, guru, orang tua dan masyarakat merupakan tim yang harus bekerjasama mewujudkan pendidikan yang baik, pendidikan yang berkarakter.
Para orang tua siswa kami, mari kita saling berkolaborasi. Kolaborasi yang baik akan memberikan pengaruh yang baik atas keberhasilan proses pembelajaran. Untuk saat ini, kita berkolaborasi dalam mendampingi anak-anak belajar di rumah. Guru akan memantau tugas-tugas para sisiwa, lewat wa group orang tua maupun lewat wa group kelas.
Komunikasi yang baik, akan memberikan kesepakatan bersama dalam mendidik anak. Begitu juga kolaborasi orang tua dengan masyarakat, dengan perangkat RT dan RW, saling menjaga. Tingkatkan pengamanan agar anak-anak tidak melakukan kegiatan diluar, nongkrong di warnet atau pos ronda sampai larut malam.
Semoga kolaborasi guru, orang tua dan masyarakat dalam menyukseskan “home learning” ini berjalan dengan baik. Madrasatul ula, tempat yang aman dan nyaman, terhindari dari virus Covid 19. Semoga kita diberikan perlindungan dan ampunan oleh Allah swt. Setuasi ini merupakan pelajaran bagi kita semua untuk kembali,mengingat Allah swt meningkatkan iman dan ketaqwaan kita.
0 Komentar