Garda

Oleh : Safinah Azmir, M.Pd

Tidak terasa sudah 18 hari melewati situasi ini. Bekerja dari rumah. Dalam beberapa hari banyak hal yang didengar dan dilihat. Semua itu untuk pembelajaran buat kita semua. Bagi yang menjalani ini dengan ikhlas dan patuh, akan memanfaatkan situasi ini dengan sebaiknya. Kita manusia jangan hanya diam. Banyak hal yang dapat kita perbuat. Salut melihat ibu-ibu, yang terus semangat, beraktivitas. Berjualan lewat online, media masa, lewat wa, fb dan sebagainya. Seperti temanku pedagang sukses di kota Jakarta, yang dulu produk baju, hijab dan mukena yang harganya ratusan ribu rupiah. Tapi saat ini alhamdulillah masih tetap ada saja yang dibuat dan laris . Saatnya orang-orang butuh masker. Walaupun harga masker, hanya ribuan rupiah. Tapi laris berkodi-kodi. Sungguh pengasih penyayang Allah swt. Selalu membukakan jalan buat hambaNya.Selalu ada usaha, bagi hambaNya yang tidak mengeluh dan selalu bermohon kepadaNya.

Bagiku, sebagai seorang guru. Alhamdulillah dengan situasi ini, mendapatkan sesuatu yang baru. Walaupun dulu telah belajar, namun karena ilmu itu tidak pernah dipakai jadi hilang sama sekali. Alhamdulillah, situasi ini membuatku harus banyak belajar, belajar penggunaan google form untuk membuat tugas siswa. Akhirnya tugas-tugas dari siswaku bisa langsung saya nilai dan bisa tahu siapa yang belum kirim tugasnya. Situasi ini membuat guru melek tekhnologi. Betul tekhnologi sangat membantu tugas guru.

Alhamdulillah, aku baru selesai mengikuti daring mengubah KTI menjadi buku. Selama tiga hari belajar online dengan aplikasi zoom. Bertambah lagi ilmu, dengan menggunakan zoom. KTI yang sekian lama tersimpan di rak-rak buku tanpa dibaca., sekarang saatnya aku buka lagi. Semoga KTI ini dapat berubah bentuknya menjadi sebuah buku. Inilah yang patut disyukuri segala sesuatu yang Allah ciptakan ada hikmahnya, bagi hambaNya yang berpikir. Terimakasih CEO MG dan tim yang telah memberikan ruang untuk belajar. Syukur, telah ikut bergabung. MG yang selalu memotivasi untuk terus belajar belajar belajar dan tetap semangat untuk 3M (menulis mmenulis menulis)

Jangan terlalu panik, kita jadikan situasi ini ikhtibar bagi kita. Tahun ini 2020 tahun yang akan kita jadikan pengalaman yang dijadikan sejarah dalam kehidupan. Kejadian yang menambah ketagwaan kita kepada Allah swt. Aamiin.

*****

Begitu juga bagi peserta didik di Indonesia. Inilah momen sejarah buat kalian. Ujian yang sudah diambang pintu. Akhirnya, pintu itu tetap tertutup rapat, karena pandemi Covid 19. Kalian akan menerima langsung tanda LULUS. Lulus tanpa dibukanya pintu untuk uji kompetensi. Apakah ini menggembirakan atau menyedihkan? Tak perlu diperpanjang. Inilah takdir yang kita hadapi. Mari kita semua jalani. Inilah keputusan terbaik buat kalian. Banyak rencana yang sudah dibuat, sekarang semua di cancel. Kami para gurumu, berdoa semoga kalian nanti melanjutkan ketingkat yang lebih tinggi tetap menjadi putra putri bangsa yang dibanggakan. Putra-putri bangsa yang selalu menjaga nama baiik Agama dan bangsanya. Teruslah menjadi putra-putri terbaik bangsamu, yang selalu memegang teguh etika, moral dan sopan santun Anak bangsa yang BERKARAKTER.

****

Mari kita semuanya bersatu. Kita semua adalah CARDA TERDEPAN. Bukan petugas kesehatan yang menjadi Garda Terdepan. Tapi yang menjadi garda terdepat itu adalah kita semua. Petugas kesehatan adalah barisan pertahanan terakhir. Mari kita lakukan saling menjaga satu sama lainnya. Jika ada keluarga yang dari luar kota, mari saling bekerjasama dengan RT, RW dan puskesmas dimana tempat tinggal kita masing-masing. Saling bekerjasama saling menjaga, insya Allah ini merupakan ikhtiar kita untuk memutus mata rantai penyebaran pandemi ini. Tetap semangat, jangan mengeluh dan selalu bermohon perlindungan Allah swt.

#Semua ada hikmahnya#

#warga adalah garda terdepan#

#Baity Jannati, Padang, 6 April 2020#