Oleh : Safinah Azmir, M.Pd
Pacu karuang permainan rakyat yang selalu diadakan untuk memeriahkan hari-hari khusus. Seperti perayaan HUT RI, perlombaan antar kelas di acara class meeting, serta hari-hari besar nasional lainnya. Tujuan perlombaan ini untuk memeriahkan acara dan memupuk silaturrahin. Namun demikian permainan ini dapat dimainkan kapan saja. Pemainnya juga tidak ada batasan umurnya. Sesuai dengan tujuan permainan yaitu memeriahkan acara dimana pesertanya mulai dari umur anak-anak sampai orang dewasa.
Keseruan anak-anak sebagai pemain,mereka bisa melompat seperti kodok. sambil tertawa dan ada yang tampangnya serius untuk mencapai garis finish. Ada juga dari mereka yang sambil berlari, ini biasanya akan terjatuh sebelum sampai garis finish dan ada yang berjalan cepat, meletakkan kakinya diujung-ujung karung untuk sampai di garis finish.
Lain halnya kalau pesertanya orang dewasa, lucunya belum berapa langkah sudah terjatuh, untuk melonjat bagi orang dewasa tak kuat lagi karena akan ditanya lutut dan berat badan yang sudah tak bisa lagi untuk meloncat. Ah, benar-benar seru. Para penonton ketawa terpingkal-pingkal, melihat bapak-bapak dan ibu-ibu yang ikutan pacu karuang. Bagi orang dewasa permainan ini perlu hati-hati, kondisi kaki dan lutut jadi sasaranya. Permainan ini sebaiknya di tepi pantai, dimana daerah sekitarnya ada pasir jika terjatuh tidak akan membahayakan. Permainan pacu karuang (pacu karung) ini mengajarkan untuk saling bersuka ria, tanda kebersamaan dan menjunjung sportifitas yang tinggi.
Memeriahkan Hari Guru Nasional, pengurus OSIS di Madrasah tempatku mengajar, semua perlombaan pesertanya guru. Tidak ada alasan untuk menolak, akhirnya akupun ikut pacu karuang. Peserta pertama yang bertanding adalah Kepala Madrasah dengan para wakilnya. Aku sebagai wakil kepala tidak mungkin untuk menolak walaupun pacu karuang ini baru pertama kali aku ikuti.
Aku dan Kepala Madrasah sudah berdiri di garis star. Wasit sudah membuinyikan pluit tanda dimulainya pertandingan. Aku binggung, ku coba melompat. Aduh, nggak mungkin dilanjutkan untuk melompat. Penonton memenuhi pinggir lapangan , aku jadi malu untuk melompat lagi, semua badan bergoyang. Ah, “ini nggak mungkin dilanjutkan”, aku membatin. Untuk mundur juga tidak mungkin, akhirnya aku berjalan cepat, alhamdulillah bisa setengah berlari, walaupun tidak juara.
Sesampai di garis finish, anak-anak bertepuk tangan. “Akhirnya ibu epi sampai juga”, kata mereka. Aku menyadari permainan pacu karuang bukan untuk ibu-ibu yang sudah kepala empat. Namun demikian, semua ini tujuannya untuk menggembirakan. Kepala Madrasahpun ikut memeriahkan. Ah, kenangan yang sangat berbekas di tahun 2016.
Semua siswa jadi sporter dan tepuk tangan yang meriah menonton pertandingan pacu karuang. “Udah cukup satu kali ini ya nak”, kataku pada panitianya sambil ngos-ngosan mengatur napas di garis finish. Kenangan yang tak terlupakan pacu karuang dengan Kepala madrasah. Seru dan Heboh. Indahnya kebersamaan.
Permainan pacu karuang merupakan permainan yang membuat suasana meriah. Apalagi pesertanya bapak dan ibu gurunya yang biasanya serius dalam mengajar di kelas. Keikutsertaan bapak dan ibu gurunya bergabung dalam permainan anak-anak seusia mereka, memberikan manfaat dalam menjaga hubungan psikologis antara guru dan siswa. Guru memberikan contoh kepada siswa untuk terus berusaha mendapat kemenangan, melihat kegigihan gurunya merupakan motivasi bagi mereka untuk maju dan menang dalam sebuah pertandingan. Manfaat lain yang diperoleh adalah tercipanya hubungan yang harmonis antara guru dengan siswa. Masuknya guru keruang mereka, ikut serta dengan permainan seusia mereka, tercipta interaksi yang hangat. Timbul rasa kekeluargaan, saling tersenyum dan bahagia.
Aturan permainan Pacu karuang, yang diperlukan diantaranya:
I. Persiapan
- Permainan terdiri dari 4 samapi 6 orang peserta.
- Karung beras/ tepung yang plastik atau karung goni
- Peluit
- Kapur tulis atau tali sebagai penanda garis star dan garis finish
- Tempat/lapangan yang luas untuk permainan
II. Cara Permainan
- Anak masuk dan berdiri di dalam karung sembari tangannya menggenggam kedua ujung karung agar tidak turun.
- Semua anak berdiri di garis start. Pada hitungan ketiga, anak-anak berlomba mencapai garis finish dengan cara melompat dengan karungnya, berjalan cepat maupun berlari.
- Yang mencapai garis finish lebih dulu adalah pemenang.
- Aturan lain juga boleh dipakai bagi siapa yang sampai ke garis finish dan kembali lagi ke posisi awal start, dialah pemenangnya
III. Manfaat
- Melatih otot motorik kasar, melatih kelincahan, mengajarkan kemampuan sosial, berkompetisi dan membangun sportifitas.
- Permainan pacu karuang dapat mengajarkan kita untuk memiliki sikap kerja keras, pantang menyerah, dan sportivitas yang tinggi. Kerja keras dan pantang menyerah dibutuhkan oleh para peserta untuk dapat memenangkan pertandingan. Sportivitas juga sangat penting dimiliki oleh para peserta sehingga mereka tidak akan melakukan kecurangan saat permainan berlangsung.
#Mengenang Indahnya bermain dengan siswa#Pacu Karuang#
0 Komentar