Kepala MTsN 3 Kota Padang Paparkan Best Practice Pengelolaan Madrasah Inklusi di Rakor KKMTS Sumbar

14 Februari 2025

Padang, Humas – Kepala MTsN 3 Kota Padang, Nurhidayati, berkesempatan menampilkan Best Practice dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala Madrasah Tsanawiyah se-Sumatera Barat di Hotel Axana, Jumat (14/2). Dalam pemaparannya, Nurhidayati menyajikan dengan detail dan futuristik bagaimana perjalanan MTsN 3 Kota Padang menjadi madrasah inklusi pertama di Kota Padang. Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan Kementerian Agama Kota Padang serta Pemerintah Kota Padang yang turut berperan dalam pengembangan sistem pendidikan inklusi.

Nurhidayati menjelaskan bahwa transformasi MTsN 3 Kota Padang menjadi madrasah inklusi dimulai dengan berbagai program strategis, seperti pelatihan guru dalam metode pembelajaran inklusif, penyediaan fasilitas ramah disabilitas, serta penguatan kurikulum yang adaptif bagi seluruh peserta didik. “Kami berkomitmen memberikan pendidikan berkualitas bagi semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, dengan menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan suportif,” ujar Nurhidayati dalam pemaparannya.

Dalam forum Rakor tersebut, Nurhidayati juga menampilkan berbagai inovasi yang telah diterapkan di MTsN 3 Kota Padang, seperti penggunaan teknologi dalam pembelajaran inklusif dan program pendampingan bagi siswa berkebutuhan khusus. Selain itu, kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk instansi pendidikan dan organisasi sosial, menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam mengelola madrasah inklusi. Hal ini mendapat apresiasi dari peserta Rakor yang menganggap model pengelolaan ini dapat menjadi contoh bagi madrasah lain di Sumatera Barat.

Para kepala madrasah yang hadir dalam Rakor menyambut baik gagasan yang dipaparkan oleh Nurhidayati dan mengakui pentingnya penerapan konsep inklusi dalam dunia pendidikan. Mereka menganggap best practice MTsN 3 Kota Padang sebagai inspirasi dalam mengembangkan sistem pendidikan inklusi di madrasah masing-masing. Diskusi interaktif yang terjadi dalam forum tersebut menunjukkan tingginya antusiasme peserta dalam memahami dan mengadopsi konsep inklusi di lingkungan madrasah mereka.

Dengan adanya Rakor ini, diharapkan semakin banyak madrasah di Sumatera Barat yang mulai menerapkan sistem pendidikan inklusi. Kepala MTsN 3 Kota Padang berharap bahwa paparan best practice ini dapat menjadi langkah awal untuk membangun ekosistem pendidikan yang lebih inklusif, sehingga setiap siswa, tanpa terkecuali, dapat memperoleh hak pendidikan yang setara dan berkualitas di madrasah. (AA. Foto: AA)

Informasi lainnya…

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *