IQRA’

10 Februari 2020

Oleh : Safinah Azmir, M.Pd

#Tantangan 30 Hari Menulis#

#Tantangan Hari ke-27#

#TantanganGurusiana#

Iqra’ bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu (QS Al Alaq : 1) . Bacalah apa yang diciptakan oleh Allah dengan menyebut namaNya. Baca bukan hanya membaca selembar kertas, tapi belajar dari dunia dan isinya. Sebagaiman dalam surat Al An’am ayat 11 yang artinya: Katakanlah:, “Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahannya….Allah memerintahkan manusia untuk berjalan dan perhatikan setiap kejadian dari alam semesta. “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda orang-orang yang berakal” (QS Ali Imran: 190)

Manusia diciptakan oleh Allah swt agar mau berpikir, belajar dari semua ciptaanNya. Pelajari ilmu pengetahuan dan jauhi diri dari kebodohan. Semua ciptaan Allah tidak ada yang sis-sia. Untuk mengetahui hikmah dari ciptaan Allah, sebagai manusia kita harus bisa bersyukur dengan apa yang didapatkan. Yakinlah jika manusia mau berpikir dan belajar atas semua yang diciptakan Allah swt, mereka akan memahami bahwa semua yang ada di dunia ini adalah tanda-tanda kekuasaan Allah swt. Tanda-tanda kekuasaan Allah swt dapat dirasakan oleh manusia-manusia yang mau berpikr. Manusia yang mau membaca, belajar dengan ilmu pengetahuan.

Bagi seorang guru belajar dari lingkungan merupakan sesuatu pembelajaran yang bermakna. Belajar dengan lingkungan membuat guru tahu kekurangan dan kegagalan yang akan dihadapinya. Guru harus bisa intropeksi diri. Guru belajar dari pengalaman yang didapatkan sewaktu proses pembelajaran yang dilakukan. Belajar dari keberagaman tingkah pola dari peserta didik dalam menerima materi pembelajaran. Belajar dalam menghadapi peserta didik yang tidak semangat dalam belajar, yang suka cabut dan sebagainya.

Mengapa peserta didik tidak tertarik dengan materi yang kita ajarkan? Mengapa peserta didik semakin banyak melakukan prilaku yang tidak baik?

Bagaimana solusinya?

Inilah saatnya guru belajar, intropeksi diri. Guru belajar dengan lingkungannya. Guru berkolaborasi dengan lingkungan masyarakat dan orang tua.Karena orang tua dan masyarakat merupakan mitra kerja guru dalam memajukan pendidikan. Sehingga proses mengajar yang dilakukan guru berjalan sebagaimana mestinya.

Guru dapat melaporkan segala tingkah laku anaknya kepada orang tua dan begitu juga dengan orang tua dapat menyampaikan kegiatan anaknya jika berada di rumah. Kadang ini yang menjadi problem bagi guru. Orang tua menyampaikan bahwa anaknya di rumah sangat baik, patuh dan tidak banyak tingkah. Tapi kenyataan di sekolah anaknya suka cabut, merokok dan tidak ada perhatiannya dalam belajar. Inilah saatnya guru dan orang tua saling berkomunikasi, belajar dari keadaan yang dialami. Berpikir bersama mencari solusinya agar tingkah laku dari si anak berobah menjadi lebih baik.

Belajar dengan menuliskan pengalaman yang didapatkan, sebagai bukti dari bertanggungjawaban dari apa yang dipelajari. Sebagai wujud dari pendewasaan diri. Sebagaimana Allah mengajarkan manusia dengan kalam (QS Al Alaq:4)

Orang-orang yang mau berpikir, orang –orang yang mau belajar ilmu pengetahuan. Belajar segala macam ilmu pengetahuan dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. Mengungkapan pendapat dan saling bertukar pikiran dengan sesama dalam rangka saling berbagi ilmu pengetahuan. Proses belajar dan mengajar dalam mendapatkan ilmu-ilmu baru.

Dunia dan isinya diciptakan oleh Allah swt tak lain untuk manusia. Manusia adalah makhluk yang sempurna, makhluk diberikan akal pikiran. Makhluk yang sempurna yang diberikan kemampuan untuk melihat, mendengar dan mempelajari semua dengan akal yang diberikan oleh Allah swt. Kesempurnaan itulah yang mengangkat derajat manusia, orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan.Orang-orang yang mau belajar dan mengajarkan ilmu pengetahuan.

Seorang guru mengajarkan ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya. Mengajarkan ilmu pengetahuan dan etika serta nilai moral . Tujuannya agar peserta didik menyadari bahwa segala ciptaan Allah swt di dunia, tidak lain untuk hambaNya yang mau berpikir. Belajar segala ilmu pengetahuan baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum. Semua itu merupakan tanda-tanda bagi hamba Allah yang mau berpikir.

“Allah meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu berapa derajat Dan allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” . (QS AlMujadalah :11)

Allah mengajarkan manusia membaca, menulis, mengajarkan ilmu pengetahuan yang belum diketahuinya. Semoga Allah memberikan hidayahNya kepada manusia- manusia yang mau berpikir.

#Padang, 10 Februari 2020#

#Jln Semangka, my home#

Informasi lainnya…

Mereka Butuh Kita

Mereka Butuh Kita

Oleh : Safinah Azmir, M.Pd Tidak terasa sudah satu tahun kita ditengah-tengah pandemi. Tiada yang perlu dikeluh...

Bersanding Bukan Bersaing

Bersanding Bukan Bersaing

Oleh : Safinah Azmir, M.Pd Maju bersama dan bersama memajukan Madrasah begitulah kehebatan Kemenag Kota Kabupaten di...

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *